Senin, 31 Mei 2010

Otak Tengah???

Otak tengah (midbrain) adalah jembatan yang menghubungkan dan menyeimbangkan fungsi otak kiri dan otak kanan. Mengaktifkannya akan memungkinkan baik otak kiri maupun kanan berfungsi secara optimal. Pengaktifan otak tengah mengembalikan kekuatan otak pada keadaan semula.

Berdasarkan penjelasan para ahli, setelah otak tengah diaktifkan, otak tengah akan dapat mengeluarkan gelombang otak untuk merasakan dan bereaksi terhadap benda-benda di luar. Dapat dikatakan juga bahwa dengan menutup mata, masih dapat mengenai benda-benda, huruf, warna dan lain sebagainya. Jadi, dengan pelajaran dan pelatihan selama satu setengah hari, akan dapat membantu anak “melihat” dengan menutup mata.


Umumnya, setelah otak tengah diaktifkan, daya ingat mereka dapat meningkat, daya konsentrasi membaik; daya kreasi bertambah, gerakan kinetik juga menjadi lebih baik, hormon menjadi seimbang, serta emosi menjadi stabil dan lain sebagainya. Aktivasi ini sangat jelas terlihat hasilnya bagi anak hiperaktif maupun anak dengan daya ingat yang lemah.

PERBEDAAN DASAR FUNGSI OTAK KANAN & KIRI

Dunia medis di jaman dahulu menganggap bahwa perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri tidaklah besar. Namun, pada saat ini, perbedaan fungsi otak kiri dan otak kanan tidak hanya menjadi pengetahuan yang diakui bersama oleh para praktisi medis pada umumnya, tetapi juga menjadi sebuah cabang ilmu pengetahuan yang khusus diteliti.

Fungsi otak kiri adalah untuk berpikir nalar, analisa, kemampuan berbahasa dan kemampuan menghitung. Dapat dikatakan juga bertanggung jawab terhadap IQ seseorang. Seseorang dengan kecenderungan otak kiri yang lebih dominan lebih egois, mementingkan diri sendiri, mudah iri hati, sombong dan lain sebagainya.

Otak kanan bertanggung jawab dalam emosi, daya intuisi, daya kreasi, kesenian, kemampuan refleksi, daya ingat, kepribadian dan lain sebagainya. Yaitu bertanggung jawab terhadap emosi (EQ). Seseorang dengan kecenderungan otak kanan yang lebih dominan cenderung dapat lebih berperasaan serta kurang kemampuan manajerial.


Pendidikan saat ini kebanyakan lebih mengutamakan otak kiri. Sehingga mengakibatkan banyak orang tidak percaya adanya indera intuisi, daya prediksi dan kemampuan perspektif yang merupakan gejala umum di mana fungsi otak kanan tertekan oleh otak kiri.

Tetapi, setelah otak tengah diaktifkan, fungsi dari otak kanan dan otak kiri dapat berjalan secara seimbang. Otak kiri tidak lagi menekan otak kanan. Kemampuan prediksi, daya ingat, kesenian dan kemampuan refleks tidak hanya menjadi berkembang, tetapi kemampuan manajerial dan pemahaman mereka juga dapat terpelihara. Orang seperti ini akan lebih memiliki rasa cinta kasih, lebih mencintai orang tua sendiri, termasuk orang yang lebih tua, memiliki kecerdasan dan kerukunan. Memulihkan potensi awal yang semestinya dimiliki oleh umat manusia.

Manfaat Aktifasi Otak Tengah:

1. Meningkatkan Konsentrasi
2. Meningkatkan Daya Ingat
3. Meningkatkan Kreativitas
4. Lebih Cerdik
5. Lebih Berbakat
6. Hormon Lebih Seimbang
7. Membentuk Karakter Positif
8. Emosi Lebih Stabil
9. Lebih Berprestasi

BAGAIMANAKAH OTAK TENGAH DIAKTIFKAN?


Di masyarakat, terdapat berbagai metode dalam mengaktifkan otak tengah; masing-masing metode memiliki hasil yang berbeda-beda. Genius Mind Consultancy (GMC) adalah lembaga PERTAMA dan BARU di Indonesia yang dapat mengajarkan metode pengaktifan otak tengah dalam waktu 1,5 hari saja kepada anak usia 5-15 tahun.

GMC menggunakan teknologi komputer yang modern; mengaktifkan otak tengah melalui kolaborasi dan kemanjuran musik, audio dan lain sebagainya. Dengan prinsip ini, dilakukan pelatihan terhadap janin dengan menggunakan musik “Mozart”. Laporan menyebutkan bahwa setelah bayi lahir, lebih cerdas serta lebih cepat belajar dibanding dengan bayi lainnya.

Letak perbedaannya adalah bayi yang telah tumbuh sekarang telah menjadi anak-anak; jadi, musik atau suara yang digunakan perlu lebih kuat beberapa kali dari musik Mozart. Yang lebih membanggakan adalah: metode yang digunakan oleh GMC memiliki tingkat keberhasilan mencapai 70-80%.

GMC tidak menggunakan kekuatan supranatural, meditasi dan hypnotis didalam kelas, kursus GMC murni pendidikan secara alami. Anak harus bekerja sama untuk memperoleh manfaat darinya.

PERANAN ORANGTUA

Bila ingin membantu anak mengembangkan fungsi otak tengah, peranan orangtua tidak boleh diabaikan. Otak tengah memerlukan perasaan aman dan landasan kepercayaan diri dalam mengaktifkan dan mengembangkannya. Perasaan aman dan percaya diri dalam diri anak berasal dari perlakuan ayah dan ibunya. Dari segi bahasa, ayah dan ibu menentukan kata-kata anak; hasil yang dicapai juga jauh lebih efektif daripada banyak perkataan yang diucapkan oleh orang lain. Oleh karenanya, ayah dan ibu harus memprioritaskan belajar perkataan yang terpuji dan pasti.

Kedua, perlu menyisihkan waktu sedikitnya 20-30 hari untuk membantu anak berlatih. Setiap hari hanya memerlukan latihan selama 15-30 menit. Banyak orangtua yang beranggapan karena kesibukan hidup tidak memiliki waktu untuk mendampingi anak berlatih. Tetapi, bila dihitung anak saling berhubungan dengan orang tuanya seumur hidup misalnya hingga usia 18 tahun, maka 30 hari hanyalah 0.45% dari seluruh waktu tersebut. Bila dalam 30 hari tersebut dapat membuat anak seumur hidup memperoleh manfaat, mengapa tidak bersedia meluangkannya? Apalagi dalam satu hari hanyalah memerlukan waktu yang pendek yaitu 15-30 menit saja.


PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN

Mengapa dapat melihat dengan menutup mata? Dapatkah melihat setan?

Gelombang otak yang dipancarkan oleh otak tengah dapat membuat orang melihat dengan menutup mata. Setan tidak memiliki wujud; gelombang otak tidak dapat merasakannya, sehingga setan tidak terlihat.



Mengapa otak tengah dapat tertutup?

Karena tekanan dan kesedihan. Kesedihan merusak otak; sedangkan rasa gembira membuka otak. Bila belum memasuki dominasi otak tengah, setelah diaktifkan dapat tertutup kembali. Sehingga memerlukan latihan yang sering untuk memasuki kondisi terdominasi oleh otak tengah.

Apakah interbrain setiap anak dapat diaktifkan?

Ada hambatan apa saja? Berdasarkan catatan pelajaran GMC, otak tengah pada sekitar 70-80% anak, pada pelajaran pertama dapat berhasil diaktifkan. Asalkan anak tersebut memiliki jiwa yang sehat dan bersedia bekerjasama, dengan usia antara 5-12 tahun, midbrain dapat diaktifkan. Hambatan dalam mengaktifkan midbrain antara lain adalah: tekanan, ketakutan, kurang percaya diri, curiga, tidak mau menerima, berpikir yang tidak-tidak dan lain sebagainya.

Bila anak kita memiliki hambatan tersebut di atas, bagaimanakah penanganannya?

Orang tua dan anak perlu membangun hubungan dan komunikasi yang baik; saling membantu mengatasi hambatan. Menyemangati anak untuk secara rileks mengikuti pelajaran aktivasi. Bila diperlukan, dapat meminta wakil dari GMC untuk membantu. Bila aktivasi pertama kali tidak berhasil, mohon tidak langsung putus asa dan terus melanjutkan pelatihan.

Setelah otak tengah anak diaktifkan, apakah dapat menyebabkan gegar otak karena terlalu banyak menggunakan daya otak?

Tidak. Setelah otak tengah teraktivasi, anak akan menggunakan tiga otak secara seimbang; sehingga tidak terjadi gegar otak. Metode untuk mengaktifkannya menggunakan teknik alami seperti suara, musik, warna, suasana dan lain sebagainya; tidak ada faktor dari luar yang dimasukkan kedalam tubuh (seperti minum obat, suntikan, menggunakan gelang listrik kepala dan lain sebagainya). Tubuh dan otak anak masih sama seperti pada awalnya. Sebaliknya, orang yang midbrainnya belum teraktivasi hanya menggunakan sebagian kecil dari otak kirinya; sehingga dapat mengakibatkan terlalu keras menggunakan daya otak.

Pelajaran dan pelatihan kecerdasan semacam ini meliputi apa saja? Perlu mengeluarkan berapa banyak biaya untuk mengikuti pelatihan kecerdasan ini?

Selain mengaktifkan interbrain, pelajaran satu setengah hari juga mengajarkan “mind mapping”, “speed reading”, “excellence learning” dan lain sebagainya kepada anak; sehingga anak lebih santai dan gembira dalam membaca. Sebenarnya ini merupakan pelajaran yang paling murah di pasaran; pelajaran lainnya (piano, kesenian dan lainnya) memerlukan waktu yang panjang dan biaya yang banyak. Mengaktifkan otak tengah hanya memerlukan satu setengah hari; seumur hidup tetap berguna!





Pengujian Standar Blindfold Method

Selesai kursus 1,5 hari, anak-anak akan diuji dengan menutup mata mereka untuk “melihat” dan “membaca” tanpa menggunakan mata telanjang. Ini adalah karena setelah otak tengah diaktifkan satu fenomena akan terjadi yaitu anak-anak kita dapat “melihat” dan “membaca” walaupun mata mereka ditutup dengan kain. Latihan selanjutnya yaitu otot-otot mata dan tangan akan mengaktifkan lagi kemampuan seperti semula. Anda hanya perlu melatih anak-anak anda selama 15 menit saja setiap hari.



Menutup mata murid-murid hanyalah untuk menunjukkan bahwa otak tengah seorang murid telah diaktifkan. Tujuan kami bukanlah menutup mata. Menutup mata hanya tahap pertama dimana murid-murid itu belajar konsentrasi. Murid-murid tidak perlu membalut mata apabila telah mencapai tahap yang tinggi.

repost:http://www.facebook.com/topic.php?uid=92277302834&topic=13225

Sabtu, 29 Mei 2010

Kata Mutiara Islam

Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.

Gairah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang dapat dinikmati.

Semakin besar “Mengapa” Anda akan semakin besar energi yang mendorong Anda untuk meraih sukses.

Mimpi tidak hanya membantu Anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi Anda secara konstan.

Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.

Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.

Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita? Insya Allah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita.

Jika target obsesi itu baik, maka memiliki obsesi bukan hanya baik, tetapi harus. Karena motivasi dari sebuah obsesi sangat kuat.

Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.

Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi?

Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi Anda akan menjiwai segala
gerak dan tindakan di masa datang.

Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang Anda tempuh meski tidak sepenuhnya.

Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup Anda.

Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda kepada kesuksesan.

Jika Anda ingin menang— dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb— maka Anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.

Jika Anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga.

Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.

Potensial pilihan Anda begitu melimpah, keputusan Anda dapat saja merubah hidup Anda secara dramatis dalam waktu singkat.

Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.

repost: http://www.motivasi-islami.com

Pemuda dan Remaja

Adakah perbedaan antara pemuda dan remaja?
Pertanyaan itu muncul dipagi buta ketika mengutak atik halaman web demi web, blog demi blog, dan artikel demi artikel. Pagi yang indah dan senyap untuk dibayangkan walau tak seindah dan sesenyap yang dirasakan.

Pemuda atau remaja merupakan ujung tombang perjalanan kehidupan dalam sebuah negara atau bangsa, tak ada yang pungkiri itu. Oleh karna itu, sesuatu yang terjadi terhadap pemuda dan remaja cukup menarik perhatian semua kalangan, baik akademisi, politisi, kaum agamawan maupun pemuda dan remaja itu sendiri. Kehidupan pemuda dan remaja serta perubahan sosial yang terjadi terhadap mereka juga menarik minat kaum peneliti untuk menumpahkan pikirannya terhadap hal tersebut.

Sebenarnya tidak ada perbedaan antara pemuda dan remaja. Cuma kalau lebih diperhatikan kedua nama atau istilah tersebut beda penempatan dalam kondisi dan peran sosial. Pemuda lebih ditempatkan dalam hal politik dan sosial, sedangkan remaja ditempatkan dalam hal budaya populer dan gaya hidup. Istilah pemuda selalu dikaitkan dengan hal yang berbau perubahan sosial, politik seperti reformasi, walau yang terakhir ini disusupi oleh elemen lain yaitu mahasiswa, tetapi mahasiswa juga sub-elemen dari pemuda. Pemuda merupakan ujung tombak dalam hal tersebut, tanpa keterlibatan pemuda mustahil hal seperti diatas dapat berjalan.

Realitas pemudaisme atau kepemudaan mulai bangkit ketika sumpah pemuda dikumandangkan pada tahun 1928. Kegiatan-kegiatan anak muda dan organisasi anak muda selalu bergerak akan hal-hal yang berbau politis. Kiprah pemuda pada waktu itu bersatu untuk mewujudkan kemerdekaan indonesia, sikap nasionalisme yang terbangun merupakan wujud dari keinginan merubah keadaan dan realitas sosial serta politik. kondisi pemuda seperti ini terus bertahan sampai masa orde baru berkuasa.

Sebelum Orde Baru, studi tentang kaum muda selalu dikaitkan dengan persoalan politik. Seperti disebutkan Benedict Anderson dalam bukunya yang masyhur, Revolusi Pemuda (1988), di masa sebelum Soeharto berkuasa, kegiatan yang tersedia bagi anak-anak muda adalah kegiatan yang sifatnya politis. Pada masa Orde Lama dan sebelumnya, sebagian besar pemuda Indonesia menghabiskan waktunya dengan mengikuti organisasi-organisasi pemuda, mahasiswa dan juga partai politik. Pada masa itu, budaya apatisme amat jauh dari pikiran pemuda. Anak-anak muda besar dalam realitas sosial yang memang menuntut mereka untuk peduli dan terlibat langsung untuk ikut merubah keadaan ke arah yang lebih baik.

Remaja dan Budaya Populer
Hingga kemudian bangsa ini memasuki masa pertumbuhan ekonomi dan pembangunan 1970-an, pada saat inilah terjadi pergeseran kondisi kaum muda indonesia. pada masa ini, terjadinya stabilitas perekonomian Indonesia telah mempengaruhi kondisi sosiologis kaum muda Indonesia. Sehingga terbentuklah gaya hidup baru yang jauh dari realitas sosial dan politik di Indonesia pada waktu itu.

Banyak pihak yang berpendapat bahwa kondisi ini juga akibat dari depolitisasi yang dilakukan oleh Soeharto. James Siegel, memotret kondisi kondisi yang terjadi di Indonesia pada kala itu. Bukunya, Solo in The New Order, Language and History in an Indonesian Town (1986), salah satunya. Menurut James Siegel, mulai terjadi pergantian istilah untuk menyebut kaum muda Indonesia itu, disinilah muncul istilah "Remaja". Menurut Siegel, remaja merupakan anak muda hasil depolitisasi Orde Baru, karna pergantian istilah ini bukan hanya soal bahasa tapi juga soal politik. Dengan kata lain, sejak saat itu, kaum muda Indonesia mulai melirik hal-hal lain diluar politik dan sosial sebagai aktifitas mereka.


Hari demi hari remaja Indonesia mulai disibukkan dengan gaya hidup dan urusan hedonis lainnya. Generasi yang bisa dikatakan mulai tabu untuk membicarakan perubahan sosial dan kondisi masyarakat di sekelilingnya. Walau ada segelintir intelektual dari kaum muda yang menggerakkan diri untuk berbicara ke permukaan, tapi itu hanya segelintir. Nyatanya istilah "remaja" memang membuat kaum muda untuk diam dan terus terbuai dengan pembangunan dan sedikit kesenangan.

Realitas ini semakin nyata ketika remaja Indonesia mengekori budaya barat. Media menjadi elemen yang sangat berpengaruh terhadap kondisi seperti ini. Remaja dibuai dengan program-program yang semakin jauh dengan realitas sosial, tak tersadari oleh kaum muda memang, tapi kondisi seperti ini memang sangat diharapkan oleh kapitalisme yang menguasai media sebagai senjata ampuhnya. Sampai sekarang MTV terus menghegemoni terhadap remaja-remaja Indonesia sehingga mereka terus mengekori budaya barat.

Mungkin sampai nanti, sampai kita sadar..
Bahwa bangsa ini butuh kita, untuk mereka yang tertindas sepetu pembangunan dan globalisasi..

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms