Senin, 13 Desember 2010

Israel Diam-diam Buang "Biang Kanker" di Tepi Barat

Limbah-limbah beracun hasil buangan pabrik-pabrik Israel di Tulkarem. Gubernur kota tersebut mengatakan bahwa Israel diam-diam memberikan polusi pada kota tersebut. Dokter lokal menyatakan bahwa angka pertumbuhan penyakit kanker meningkat 10 kali lipat karena aktivitas tersebut. (Foto: Press TV)
TULKAREM, Tepi Barat Terjajah (Berita SuaraMedia) – Pabrik-pabrik Israel secara diam-diam membuang limbah industri beracun dari industri-industri yang memberikan polusi di kota Tepi Barat Tulkarem, gubernur kota mengatakan.

Gerakan Israel tersebut menjadi sorotan pada bulan November ketika pasukan keamanan Otoritas Palestina (Palestinian Authority – PA) menyita sebuah truk yang mengangkut limbah bahan kimia, yang berasal dari pabrik-pabrik Israel, untuk dikosongkan di lahan-lahan Universitas Khaduri, Talal Dwekat mengatakan.

Para pejabat Otoritas Palestina mengatakan bahwa seorang pria Palestina dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut, kantor berita Ma'an News mengabarkan pada Minggu (12/12) waktu setempat.

Limbah tersebut diperiksa di laboratotium Otoritas Palestina dan ditemukan bahan-bahan berbahaya.

Para pasukan Otoritas Palestina ditempatkan dalam siaga tinggi untuk memeriksa setiap truk Israel yang tiba di Tulkarm, untuk bahan-bahan beracun tersebut.

Nitzanei Shalom, kawasan industri yang berada di antara kota Tepi Barat Turkarm dan perbatasan dengan Israel. Lahan tersebut diambil alih oleh angkatan darat Israel pada tahun 1980-an dikembangkan sebagai sebuah tempat untuk pabrik-pabrik kimia berbahaya, ilegal di Israel.

Industri Geshuri adalah salah satu dari pabrik semacam itu, memproduksi pestisida, insektisida dan pupuk. Pada awalnya berlokasi di kota Israel, Kfar Saba, sampai sebuah pengadilan mengumumkannya sebagai berbahaya untuk kesehatan, memaksa pabrik tersebut untuk tutup pada tahun 1982. Pemilik menghindari undang-undang lingkungan dengan memindahkan pabrik tersebut ke Nitzanei Shalom.

Pabrik-pabrik berbahaya semacam itu biasanya nampak di pemukiman, di bawah yuridiksi Pemerintah Sipil Israel, di mana PA tidak memiliki mandate. Undang-undang Palestina tidak berdaya untuk menentang pengembangan tempat-tempat tersebut.

Sementara itu, Presiden Universitas Daoud Az-Za'tery mengatakan bahwa universitas tersebut sedang mengadakan kursus-kursus kewaspadaan untuk mendidik para mahasiswa tentang bahan-bahan berbahaya.

Ia mencatatkan bahwa banyak keluhan telah diterima dari para penduduk Tulkarem yang berhubungan dengan limbah bahan kimia yang dibuang di daerah tersebut oleh pabrik-pabrik Israel.

Beberapa kota Tepi Barat telah menjadi "tempat sampah" untuk limbah-limbah industri Israel – termasuk limbah-limbah beracun – meningkatkan angka kanker mencapai 10 kali lipat, menurut para dokter lokal Palestina.

Laporan lainnya mengatakan bahwa ada sedikitnya tujuh kawasan industri Israel di Tepi Barat terjajah dan sebuah perkiraan 200 pabrik semacam itu yang berlokasi di sana.

Banyak dari pabrik-pabrik tersebut dbangun terutama di atas bukit, yang sering berkaibat pada aliran limbah air industri menuju lahan Palestina yang berada berdekatan dengan bukit tersebut, merusak pohon-pohon jeruk, memberikan polusi tanah begitu juga dengan polusi air di bawah tanah.

Contohnya, sebuah pabrik pestisida di Kfar Saba yang memproduksi bahan-bahan polutan yang berbahaya telah dipindahkan ke sebuah daerah di dekat Tulkarem.

Pabrik industri Gas Dixon, yang berada di lokasi di dekat Netanya juga telah dipindahkan ke daerah Tulkarm. Limbah padat tersebut dihasilkan dari pabrik yang dibakar di udara terbuka. (ppt/pv/pm) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms