Jumat, 01 Oktober 2010

Menjawab Pertanyaan Seorang Atheis tentang Tuhan

Tuhan menjadi misteri bila kau memikirkannya sebagai misteri.Beriman kuat : Kenapa kamu tidak percaya Tuhan?


Atheis :
Hah Tuhan. Tuhan kan hanya sesuatu yang dibutuhkan saat manusia tidak bisa menjawab pertanyaan yang sulit. Contohnya pertanyaan ‘Siapa yang menciptakan kita?’ karena sulit menjawab akhirnya terpikirkanlah jawaban Tuhan.

Beriman kuat : Jadi kamu tetap tidak percaya bahwa Tuhan itu ada?

Atheis : Tetap tidak. Apa buktinya bahwa Tuhan itu ada?

Beriman kuat : Kalau begitu siapa yang menciptakan bajumu?

Atheis : Tentu penjahit.

Beriman kuat : Kalau tidak ada penjahit apakah bajumu akan ada?

Atheis : Tentu saja tidak

Beriman kuat : Itulah. Kalau tidak adayang menciptakan bagaimana bisa ada dunia ini?

(Atheis nampak kebingungan. Kemudian bertanya lagi)

Atheis : Jika Tuhan ada di mana dia?

(Beriman kuat lalu menampar pipi atheis)

Atheis : Kenapa kamu menampar pipiku?

Beriman Kuat : Menampar? Mana tamparanku itu?

Atheis : Hah?

Beriman kuat : Itu sama dengan Tuhan. Memang tidak dapat kita lihat tapi dapat kita rasakan.

(Akhirnya keyakinan Atheis mulai goyah. Dia mulai tertarik dengan beriman kuat).

Atheis : Baiklah. Kuakui aku mulai tertarik dengan pendapatmu. Aku akan ikut kamu. Tapi aku punya satu pertanyaan yang mengganjal hatiku.

Beriman kuat : Apa itu? Katakanlah.

Atheis : Bukankah kamu tadi mengatakan bahwa sesuatu yang ada pasti ada yang mencipatakan.

Beriman kuat : Betul.

Atheis : Bukankah kamu mengatakan bahwa Tuhan itu ada.

Beriman kuat : Betul.

Atheis : Lalu siapa pencipta Tuhan?


JAWABANNYA:

Jika orang-orang atheis berkeyakinan bahwa segala sesuatu haruslah masuk akal agar bisa dipercayai justru pertanyaan yang diajukan olehnya tidaklah masuk akal. Hal ini menandakan bahwa pertanyaan tersebut bukanlah muncul dari akal sehat karena akal sehat tidaklah bertabrakan dengan kebenaran. Akan tetapi pertanyaan itu muncul dari bisikan setan didalam hatinya.

Syeikh Muhammad Shaleh al Munjid mengatakan jika kita membuka perdebatan terhadap pertanyaan Siapa Pencipta tuhan ? maka si penanya akan bertanya lagi : Siapa Pencipta yang Menciptakan Tuhan ? lalu Siapa Pencipta yang menciptakan si Pencipta Tuhan ? begitu seterusnya tanpa ada akhirnya, dan ini tidaklah masuk akal.

Sedangkan seluruh makhluk yang ada berujung pada Sang Pencipta Yang menciptakan segala sesuatu dan tak ada satu pun yang menciptakannya akan tetapi Dia lah Sang Pencipta yang tidak ada selain-Nya, dan inilah yang sesuai dengan akal dan logika.

Pertanyaan tersebut hanyalah bersumber dari setan sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh bahwa Nabi saw bersabda,”Setan akan mendatangi seorang dari kalian lalu mengatakan,’Siapa yang menciptakan ini ? Siapa yang menciptakan ini? sehingga dia akan berkata,’Siapa yang menciptakan Tuhanmu? Dan apabila dia menghinggapinya maka berlindunglah kepada Allah darinya dan hendaklah dia menyudahinya.”

Imam Muslim juga meriwayatkan dari Abu Hurairoh berkata bahwa Nabi saw bersabda,”Manusia akan senantiasa bertanya hingga yang dikatakan,’Ini adalah Allah yang menciptakan makluh lalu siapakah yang menciptakan Allah?’ dan barangsiapa yang mendapatkan sedikit saja tentang hal ini maka katakanlah ‘Aku beriman kepada Allah.”
Nabi saw bersabda,”Manusia senantiasa bertanya hingga seorang dari mereka berkata,”Ini Allah yang menciptakan makhluk lalu siapakah yang menciptakan Allah?’ Apabila mereka mengatakan demikian maka katakanlah :

اللهُ أَحَدٌ، اللهُ الصَّمَدُ، لمَ يَلِد وَلمَ يُولَد، وَلمَ يَكُن لَهُ كُفُواً أَحَد

(Allah Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.)

Kemudian meludahlah ke sebelah kiri tiga kali dan berlindunglah (kepada Allah) dari godaan setan.”

Dengan demikian jelaslah bahwa pertanyaan semacam itu adalah dari setan yang ingin merusak agama dan akal sehatnya dan mejauhkannya dari Allah swt dan kebenaran.
Mungkin saja jawaban seperti ini tidak diterima oleh seorang yang kafir kepada Allah dikarenakan sifat inkar dan dusta yang ada didalam hatinya telah menutupi kebenaran dan akal sehatnya namun tidak bagi seorang mukmin yang hatinya senantiasa hidup dengan mengingat Allah serta meyakini bahwa Allah adalah Sang Pencipta seluruh makhluk-Nya dan Dia lah Yang Awal dan Yang Akhir.

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ


Artinya : “Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Hadid : 3)

Nabi saw apabila hendak tidur maka beliau berbaring diatas bagian sebelah kanan tubuhnya lalu berdoa :

اللَّهُمَّ، رَبَّ السَّمَوَاتِ وَرَبَّ الأَرضِ وَرَبَّ العَرشِ العَظِيم، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيءٍ، فَالِقَ الحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنزِلَ التَّورَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالفُرقَانِ، أَعُوذُ بِكَ مِن شَرِّ كُلِّ ذِي شَرِّ أَنتَ آخِذُ بِنَاصِيَتِهِ، اللَّهُمَّ، أَنتَ الأَوَّلُ فَلَيسَ قَبلَكَ شَيءٍ، وَأَنتَ الآخِرُ فَلَيسَ بَعدَكَ شَيءٍ، وَأَنتَ الظَّاهِرُ فَلَيسَ فَوقَكَ شَيءٍ، وَأَنتَ البَاطِنُ فَلَيسَ دُونَكَ شَيءٍ، اقضِ عَنَّا الدَّينَ، وَأَغنِنَا مِنَ الفَقرِ."

“Wahai Allah Tuhan langit dan Tuhan bumi serta Tuhan arsy yang agung. Wahai Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu, Yang menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan, Yang menurunkan taurat, injil dan al Furqon. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan setiap pemilik kejahatan. Engkaulah yang menggenggam ubun-ubunnya. Wahai Allah, Engkaulah Yang Awal dan tidaklah ada sesuatu sebelum-Mu. Engkaulah Yang Akhir dan tidaklah ada sesuatu setelah-Mu. Engkaulah Yang Zhahir dan tidaklah ada sesuatu diatas-Mu, Engkaulah Yang Bathin dan tidaklah ada sesuatu tanpa-Mu maka tunaikanlah hutang kami dan cukupkanlah kami daripada kefakiran.”

Wallahu A’lam

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms